Rabu, 20 Maret 2013

PENGINTEGRASIAN


PENTINGNYA PENGINTEGRASIAN
Adalah kegiatan menyatupadukan keinginan karyawan & kepentingan Perusahaan agar ercipta kerjasama yg memberikan kepuasan. Adalah fungsi operasional Manajemen Personalia yg terpenting, sulit & kompleks untuk merealisasikannyaTujuannya: memanfaatkan karyawan agar mereka bersedia bekerja keras & berpartisipasi aktif dalam menunjang tercapainya tujuan Perusahaan serta tercapainya kebutuhan karyawan. Prinsipnya: menciptakan kerjasama yg baik & saling menguntungkan. Karyawan tdk dapat diperlakukan seeneknya seperti menggunakan faktor – faktor produksi lainnya & harus diikutsertakan dalam setiap kegiatan serta memberikan peran aktif untuk menggunakan alat – alat yg ada. Manajer harus memahami sifat & motif apa yg mendiorong mereka mau bekerja pada Perusahaan

METODE   PENGINTEGRASIAN
I.        Hubungan Antar Manusia
Adalah hubungan kemanusiaan yg harmonis, tercipta atas kesadaran & kesediaan melebur keinginan individu demi terpadunya kepentingan bersama. Tujuannya: menghasilkan integrasi yg cukup kukuh, mendorong kerjasama yg produktif & kreatif untuk mencapai sasaran bersama. Manajer hendaknya terbuka serta mendorong partisipasi & keberanian para bawahan untuk menyampaikan pendapat & keluhan – keluhannya dengan memanfaatkan komunikasi dua arah

II.   Motivasi
Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya & potensi bawahan agar mau bekerjasama secara produktif sehingga berhasil mencapai & mewujudkan tujuan yg telah ditentukan. Memotivasi karyawan sangat sulit, diantaranya karena hal – hal berikut ini:
1.       Apakah yg mendorong seseorang bergairah kerja..??
2.       Mengapa ada orang yg bekerja keras untuk mencapai prestasi kerja yg tinggi sedanngkan orang lain walaupun mampu & cakap tapi prestasi kerjanya rendah saja..??
3.       Alat  motivasi apa yg harus diberikan supaya karyawan bersedia bekerja keras..??

Azas – azas motivasi:
1.       Azas mengikutsertakan: mengajak ikut berpartisipasi & memberikan kesempatan dalam proses pengambilan keputusan
2.       Azas komunikasi: mengkomunikasikan dengan jelas tentang tujuan yg ingin dicapai, cara mengerjakannya & kendala yg dihadapi
3.       Azas pengakuan: memberikan penghargaan & pengakuan yg tepat serta wajar kepada bawahan atas prestasi kerja yg dicapainya
4.       Azas wewenang yg didelegasikan: mendelegasikan sebagian wewenang serta kebebasan karyawan untuk mengambil keputusan & berkreativitas  & melaksankan tugas – tugas aasan / Manajer
5.       Azas perhatian timbal balik: memotivasi karyawan dengan mengemukakan keinginan/harapan Perusahaan disamping memenuhi kebutuhan karyawan yg diharapkan pada Perusahaan

III.    Kepemimpinan / Leadership
Leader adalah seseorang yg mempergunakan wewenang & kepemimpinannya, mengarahkan bawahan untuk mengerjakan sebagian pekerjaannya dalam mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan adalah cara seorang Pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan agar mau bekerja sama secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi. Seorang pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh yg mendorong, menuntun & membimbing asuhannya
a.       Gaya Delegatif, digunakan terhadap pengikut yg memiliki tingkat kesiapan, pengalaman & informasi untuk keputusan & rekomendasi yg layak
b.      Gaya Facilitative, pemimpin secara efektif memiliki komitmen terhadap diri sendiri untuk berbagi dalam proses pengambilan keputusan
c.       Gaya Consultative, Manajer mengenali bahwa pengikut juga mempunyai beberapa pengalaman/pengetahuan tentang masalah & bersedia memecahkan masalah meskipun belum mampu.
d.      Gaya Otoritative, manajer berpengalaman & memiliki informasi sehingga membuat keputusan sendiri

IV.            Kesepakatan Kerja Bersama & Collective Bargaining
KKB adalah adanya musyawarah & mufakat antara pimpinan perusahaan dengan pimpinan serikat buruh dalam memutuskan masalah yg menyangnkut kebutuhan karyawan & kepentingan perusahaan. KKB sejalan dengan hubungan Industrial Pancasila yg menekankan pada musyawarah & mufakat untuk menetapkan keputusan. Collective Bargaining adalah perundingan antara pimpinan Perusahaan dengan Pimpinan Serikat Buruh dalam menetapkan keputusan – keputusan yg menyanngkut kepentingan Perusahaan & kebutuhan buruh. Collective Bargaining didasarkan pada perundingan yg berari adu kekuatan, siapa yg mempunyai posisi kuat, maka dialah yg banyak menentukan keputusan. Collective Bargaining diibaratkan seperti Demokrasi Barat, sedangkan KKB seperti Demokrasi Pancasila

TIPE – TIPE KEPEMIMPINAN
1.       Tipe Otokratik
Seorang pemimpin yg memiliki tipe kepemimpinan ini dipandang sebagai karakteristik yg negatif, karena kepemimpinanya sangat egois & otoriter sehingga kesan yg dimunculkan dalam karakter tipe kepemimpinan ini selalu menonjolkan “ke-aku-annya”
2.      Tipe Paternalistik
Pemimpin ini bersifat ke-bapak-an yg mengembangkan sikap kebersamaan, menjadi tauladan & panutan di Masyarakat
3.      Tipe Kharismatik
Daya tariknya yg sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yg jumlahnya sangat besar, meskipun kadang para pengikut tsb tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tsb dikagumi
4.      Tipe laissez – Faire
Pemimpin tdk terlalu intervensi, karena berpandangan  bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota terdiri dari orang-orang yg sudah dewasa yg mengetahui tujuan, sasaran & tugas yg harus dicapai
5.      Demokratik
Pemimpin ini memberlakukan manusia dengan cara yg manusiawi & menjunjung harkat & martabat manusia. Pemimpin ini disegani bukan ditakuti

PROSES  MOTIVASI
Proses Motivasi:
1.      Tujuan
Tujuan organisasi harus ditetapkan terlebih dahulu, kemudian karyawan , baru kemudian para karyawan dimotivasi ke arah tujuan tsb
2.      Mengetahui kepentingan
Tidak hanya melihat dari sudut kepentingan Pimpinan / Perusahaan
3.      Komunikasi Efektif
Bawahan harus mengetahui apa yg akan diperolehnya & syarat apa yg harus dipenuhinya supaya insentif tsb diperolehnya
4.       Integrasi Tujuan
Tujuan organisasi & karyawan harus disatukan dengan adanya penyesuaian motivasi
5.      Fasilitas
Manajer penting untuk memberikan bantuan fasilitas kepada organisasi & individu yg mendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan
6.      Team Work
Manajer harus membentuk team work yg terkordinasi dengan baik

TEORI – TEORI   MOTIVASI
Diklasifikasikan atas:
I.       Teori kepuasan: bahwa kepuasan fisik & rohani merupakan daya penggerak yg memotivasi semangat kerja seseorang (material / non- material)
1.       F. W. Tayloe dengan Teori Motivasi Klasik
2.       A. H. Maslow dengan Maslow’s Need Hierarchy Theory
3.       F. Hezberg dengan Hexberg’s Two Factor Theory
4.       Dauglas Mc. Gregor dengan Teori X & Teori Y
II.     Teori Motivasi Proses:
1.       V. Room dengan Expectancy Theory
2.       Equity Theory
III.  Teori Pengukuhan: didasarkan atas hubungan sebab & akibat dari perilaku dengan pemberian kompensasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar