PENTINGNYA
PENGINTEGRASIAN
Adalah kegiatan menyatupadukan keinginan karyawan & kepentingan
Perusahaan agar ercipta kerjasama yg memberikan kepuasan. Adalah fungsi
operasional Manajemen Personalia yg terpenting, sulit & kompleks untuk
merealisasikannyaTujuannya: memanfaatkan karyawan agar mereka bersedia bekerja
keras & berpartisipasi aktif dalam menunjang tercapainya tujuan Perusahaan
serta tercapainya kebutuhan karyawan. Prinsipnya: menciptakan kerjasama yg baik
& saling menguntungkan. Karyawan tdk dapat diperlakukan seeneknya seperti
menggunakan faktor – faktor produksi lainnya & harus diikutsertakan dalam
setiap kegiatan serta memberikan peran aktif untuk menggunakan alat – alat yg
ada. Manajer harus memahami sifat & motif apa yg mendiorong mereka mau
bekerja pada Perusahaan
METODE PENGINTEGRASIAN
I.
Hubungan Antar Manusia
Adalah hubungan kemanusiaan yg harmonis,
tercipta atas kesadaran & kesediaan melebur keinginan individu demi
terpadunya kepentingan bersama. Tujuannya: menghasilkan integrasi yg cukup
kukuh, mendorong kerjasama yg produktif & kreatif untuk mencapai sasaran
bersama. Manajer hendaknya terbuka serta mendorong partisipasi & keberanian
para bawahan untuk menyampaikan pendapat & keluhan – keluhannya dengan
memanfaatkan komunikasi dua arah
II. Motivasi
Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya
mengarahkan daya & potensi bawahan agar mau bekerjasama secara produktif
sehingga berhasil mencapai & mewujudkan tujuan yg telah ditentukan. Memotivasi
karyawan sangat sulit, diantaranya karena hal – hal berikut ini:
1.
Apakah yg mendorong seseorang bergairah kerja..??
2.
Mengapa ada orang yg bekerja keras untuk mencapai prestasi kerja yg
tinggi sedanngkan orang lain walaupun mampu & cakap tapi prestasi kerjanya
rendah saja..??
3.
Alat motivasi apa yg harus
diberikan supaya karyawan bersedia bekerja keras..??
Azas – azas motivasi:
1.
Azas mengikutsertakan: mengajak ikut berpartisipasi & memberikan
kesempatan dalam proses pengambilan keputusan
2.
Azas komunikasi: mengkomunikasikan dengan jelas tentang tujuan yg ingin
dicapai, cara mengerjakannya & kendala yg dihadapi
3.
Azas pengakuan: memberikan penghargaan & pengakuan yg tepat serta
wajar kepada bawahan atas prestasi kerja yg dicapainya
4.
Azas wewenang yg didelegasikan: mendelegasikan sebagian wewenang serta
kebebasan karyawan untuk mengambil keputusan & berkreativitas & melaksankan tugas – tugas aasan /
Manajer
5.
Azas perhatian timbal balik: memotivasi karyawan dengan mengemukakan
keinginan/harapan Perusahaan disamping memenuhi kebutuhan karyawan yg
diharapkan pada Perusahaan
III. Kepemimpinan / Leadership
Leader adalah
seseorang yg mempergunakan wewenang & kepemimpinannya, mengarahkan bawahan
untuk mengerjakan sebagian pekerjaannya dalam mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan
adalah cara seorang Pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan agar mau bekerja
sama secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi. Seorang pemimpin harus
bersikap sebagai pengasuh yg mendorong, menuntun & membimbing asuhannya
a.
Gaya Delegatif, digunakan terhadap pengikut yg memiliki tingkat kesiapan,
pengalaman & informasi untuk keputusan & rekomendasi yg layak
b.
Gaya Facilitative, pemimpin secara efektif memiliki komitmen terhadap
diri sendiri untuk berbagi dalam proses pengambilan keputusan
c.
Gaya Consultative, Manajer mengenali bahwa pengikut juga mempunyai
beberapa pengalaman/pengetahuan tentang masalah & bersedia memecahkan
masalah meskipun belum mampu.
d.
Gaya Otoritative, manajer berpengalaman & memiliki informasi sehingga
membuat keputusan sendiri
IV.
Kesepakatan
Kerja Bersama & Collective Bargaining
KKB adalah adanya
musyawarah & mufakat antara pimpinan perusahaan dengan pimpinan serikat
buruh dalam memutuskan masalah yg menyangnkut kebutuhan karyawan &
kepentingan perusahaan. KKB sejalan dengan hubungan Industrial Pancasila yg
menekankan pada musyawarah & mufakat untuk menetapkan keputusan. Collective
Bargaining adalah perundingan antara pimpinan Perusahaan dengan Pimpinan
Serikat Buruh dalam menetapkan keputusan – keputusan yg menyanngkut kepentingan
Perusahaan & kebutuhan buruh. Collective Bargaining didasarkan pada perundingan
yg berari adu kekuatan, siapa yg mempunyai posisi kuat, maka dialah yg banyak
menentukan keputusan. Collective Bargaining diibaratkan seperti Demokrasi
Barat, sedangkan KKB seperti Demokrasi Pancasila
TIPE – TIPE KEPEMIMPINAN
1.
Tipe Otokratik
Seorang pemimpin yg memiliki tipe kepemimpinan
ini dipandang sebagai karakteristik yg negatif, karena kepemimpinanya sangat
egois & otoriter sehingga kesan yg dimunculkan dalam karakter tipe
kepemimpinan ini selalu menonjolkan “ke-aku-annya”
2.
Tipe Paternalistik
Pemimpin ini bersifat ke-bapak-an yg
mengembangkan sikap kebersamaan, menjadi tauladan & panutan di Masyarakat
3.
Tipe Kharismatik
Daya tariknya yg sangat memikat sehingga mampu
memperoleh pengikut yg jumlahnya sangat besar, meskipun kadang para pengikut tsb
tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tsb dikagumi
4.
Tipe laissez – Faire
Pemimpin tdk terlalu intervensi, karena
berpandangan bahwa umumnya organisasi
akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota terdiri dari
orang-orang yg sudah dewasa yg mengetahui tujuan, sasaran & tugas yg harus
dicapai
5.
Demokratik
Pemimpin ini memberlakukan manusia dengan cara
yg manusiawi & menjunjung harkat & martabat manusia. Pemimpin ini
disegani bukan ditakuti
PROSES
MOTIVASI
Proses Motivasi:
1.
Tujuan
Tujuan organisasi harus ditetapkan terlebih
dahulu, kemudian karyawan , baru kemudian para karyawan dimotivasi ke arah
tujuan tsb
2.
Mengetahui kepentingan
Tidak hanya melihat dari sudut kepentingan
Pimpinan / Perusahaan
3.
Komunikasi Efektif
Bawahan harus mengetahui apa yg akan
diperolehnya & syarat apa yg harus dipenuhinya supaya insentif tsb
diperolehnya
4.
Integrasi Tujuan
Tujuan organisasi & karyawan harus
disatukan dengan adanya penyesuaian motivasi
5.
Fasilitas
Manajer penting untuk memberikan bantuan
fasilitas kepada organisasi & individu yg mendukung kelancaran pelaksanaan
pekerjaan
6.
Team Work
Manajer harus membentuk team work yg
terkordinasi dengan baik
TEORI – TEORI
MOTIVASI
Diklasifikasikan atas:
I.
Teori kepuasan: bahwa kepuasan fisik & rohani
merupakan daya penggerak yg memotivasi semangat kerja seseorang (material /
non- material)
1.
F. W. Tayloe dengan Teori Motivasi Klasik
2.
A. H. Maslow dengan Maslow’s Need Hierarchy Theory
3.
F. Hezberg dengan Hexberg’s Two Factor Theory
4.
Dauglas Mc. Gregor dengan Teori X & Teori Y
II.
Teori Motivasi Proses:
1.
V. Room dengan Expectancy Theory
2.
Equity Theory
III.
Teori Pengukuhan: didasarkan atas hubungan sebab
& akibat dari perilaku dengan pemberian kompensasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar