SEKILAS TENTANG
IMBALAN
Imbalan harus menjadi instrumen yg ampuh untuk berbagai kepentingan:
1. Sistem
imbalan harus mempunyai daya tarik bagi teker yg berkualitas tinggi untuk
bergabung dengan organisasi
2. Sistem
imbalan harus merupakan daya tarik kuat untuk mempertahankan teker yg sudah
berkarya dalam organisasi
3. Sistem
imbalan yg mengandung prinsip keadilan
4. Menghargai
prilaku positif para pegawai yg mencakup berbagai hal
5. Pengendalian
biaya sebagai salah satu komponen biaya yg jumlahnya tidak kecil
6. Kepatuhan
terhadap perundang – undangan yg menjamin teker mendapat perlakuan yg baik dari
organisasi
7. Terciptanya
administrasi pengupahan & penggajian yg berdaya guna & berhasil guna
SISTEM IMBALAN
YG EFEKTIF
Hal – hal yg harus dianalisis dibidang MSDM:
1. Melakukan
analisis pekerjaan: disusun deskripsi jabatan, uraian pekerjaan & standard
pekerjaan
2.
Melakukan
analisis pekerjaan dikaitkan dengan keadilan internal sesuai urutan peringkat
pekerjaan
3. Melakukan
survai berbagai sistem imbalan yg berlaku guna memperoleh bahan yg berkaitan
dengan keadilan eksternal
4.
Menentukan
harga setiap pekerjaan dihubungkan dengan harga pekerjaan sejenis ditempat lain
FAKTOR – FAKTOR
YG MEMPENGARUHI SISTEM IMBALAN
Berbagai faktor tsb diidentifikasikan & dibahas sbb:
1.
Tingkat
upah & gaji yg berlaku yg terlihat dari hasil survei sistem upah & gaji
yg diterapkan oleh berbagai organisasi dalam suatu wilayah kerja tertentu
2.
Tuntutan
serikat pekerja dimana eksistensinya sangat diakui
3.
Produktivitas,
yg sangat erat kaitannya dengan tingkat gaji & upah
4.
Kebijaksanaan
organisasi mengenai upah & gaji
5.
Peraturan
perundang – undangan dalam bidang ketenagakerjaan
PEMBERIAN
KOMPENSASI
Menurut Peterson & Plowman, orang mau bekerja keras karena hal – hal
sbb:
1.
The desire
to live: bekerja agar dapat makan & minum untuk dapat melanjutkan hidup
2.
The desire
for possesion: keinginan untuk memiliki sesuatu
3.
The desire
for power: keinginan akan kekuasaan
4.
The desire
for recognation: keinginan akan pengakuan
TUJUAN
KOMPENSASI
Tujuan dari pemberian kompensasi adalah sbb:
1.
Ikatan
kerjasama: karyawan harus mengerjakan tugas – tugasnya & pengusaha membayar
kompensasi sesuai kesepakatan
2.
Kepuasan
kerja: kompensasi akan dapat memenuhi kebutuhan fisik, status sosial &
egoistiknya
3.
Pengadaan
efektif: jika kompensasi besar, maka memungkinkan merekrut karyawan yg
berkualitas
4.
Motivasi:
atasan akan lebih mudah dalam memotivasi bawahannya
5.
Stabilitas
karyawan: terkait dengan turn-over yg kecil
6.
Disiplin:
karyawan akan semakin menaati & mematuhi peraturan
7. Pengaruh
serikat buruh: jika program kompensasi berjalan baik, pengaruh SBI dapat
dihindarkan & karyawan dapat berkonsentrasi bekerja
8.
Pengaruh
Pemerintah: jika program berjalan sesuai dengan undang – undang, maka
intervensi Pemerintah dapat dihindar
FAKTOR – FAKTOR
YG MEMPENGARUHI BESARNYA KOMPENSASI
Berbagai faktor tsb antara lain:
1.
Penawaran
& permintaan Teker
2.
Kemampuan
& kesediaan Perusahaan
3.
Serikat
Buruh/Organisasi karyawan
4.
Produktivitas
kerja karyawan
5.
Pemerintah
dengan undang – undang & Keppres nya
6.
Biaya
hidup
7.
Posisi
jabatan karyawan
8.
Pendidikan
& pengalaman karyawan
9.
Kondisi
perekonomian nasional
10.
Jenis
& sifat pekerjaan
TEORI UPAH
INSENTIF
I.
Piece Rate
1.
Upah
potong proporsional
2.
Upah per
potong Taylor
3.
Upah per
potong kelompok
II.
Time
Bonusess
a.
Berdasarkan
waktu yg dihemat:
1.
Halsey
Plan
2.
100% time
premium plan
b.
Berdasarkan
waktu pengerjaan:
1.
Rowan Plan
2.
Emerson
Plan
Upah per potong proporsional
- Dibayar berdasarkan produktivitas pekerja dikalikan tarif upah per potong yang didapat dari penyelidikan waktu untuk menentukan waktu standarnya
- Sistem ini dimaksudkan untuk melindungi karyawan yang kurang mampu berprestasi
Cth:
Dalam keadaan normal, para pekerja bisa
menghasilkan 500 unit selama 7 jam per hari kerja, inilah syang dijadikan
standar penentuan tarif. Jika upah umum per harinya adalah Rp 5.000, maka tarif
per potong 1 unit adalah Rp 5.000 : 500 unit = Rp Rp 10/unit
Jika karyawan A menghasilkan 600 unit dalam 1
hari kerja, maka ia akan menerima upah sebesar 600 unit x Rp 10 = Rp 6.000
Jika karyawan B hanya mampu menghasilkan 450
unit / hari, maka ia akan tetap menerima upah minimal sebesar Rp 5.000
Upah per potong Taylor
- Mengatur tarif yang berbeda untuk karyawan yang produktivitasnya tinggi dengan yang produktivitas nya rendah
- Mereka yang produktivitasnya tinggi diatas rata-rata, akan menerima upah potong yang lebih besar dibandingkan yang dibawah rata-rata
- Perbedaan upah ini dimaksudkan untuk memacu karyawan agar bisa bekerja minimal sesuai satndar
Cth:
Standar produksi 500 unit selama 7 jam kerja.
Untuk mereka yang bisa mencapai standar/melebihi akan menerima upah Rp 10 per
potong, sedangkan yang dibawah standar akan menerima hanya Rp 5 per potong
Upah per potong kelompok
- Dengan menentukan standar untuk kelompok.
- Mereka yang berada diatas standar kelompoknya akan dibayar sebanyak unit yang dikalikan dengan tarif, sedangkan yang berada dibawah standar akan dibayar sebesar jam kerja dikalikan dengan tarif per jam nya
Cth:
Standar kelompok untuk 3 pekerja adalah 50 unit
per jam atau 400 unit per hari kerja (8 jam kerja), tarif per unit adalah Rp 2.
Tarif per jam untuk 3 jabatan adalah:
A: Rp 31.25,
B: Rp 18.75, C: Rp 12.50
Apabila kelompok menghasilkan 500 unit dalam
satu hari kerja, maka penerimaan keseluruhan untuk 3 orang tsb adalah: 500x Rp
2 = Rp 1.000
Sedangkan upah berdasarkan jam kerja untuk 3
pekerja tsb adalah:
A: 8 x Rp 31.25 = Rp 250
B: 8 x Rp 18.75 =
Rp 150
C: 8 x Rp 12.50 =
Rp 100
Jumlah = Rp 500
Selisih: Rp 1000 –
Rp 500, sisa tsb bisa dibagi rata kepada ketiga pekerja sebesar Rp 166.67
Cara lain: membagi
sesuai premi
A: 31.25 / (31.25 =
18.75 + 12.50) x Rp (1.000 – 500) = Rp 250
Total upah A: Rp
250 + Rp 250 = Rp 500, dst
Halsey Plan
- Presentase premi yang diberikan adalah 50% dari waktu yang dihemat, dengan anggapan bahwa tidak ada standar kerja yang akurat sekali
- Insentif = 50%x upah per jam x jam yang dihemat
Cth:
upah standar adalah $ 80, jam kerja per minggu adalah 40 jam/minggu, dan
jumlah unit yg dihasilkan adalah 4 unit per minggu
1
Minggu = 40 jam
1
unit = 40/4 = 10 jam
upah
standar = $ 80 per minggu , 1 jam = $ 80 / 40 = $ 2
K
|
Output
|
JamKerja (JK)/Unit
|
Penghematan JK/Unit
|
Tot.Penghematan JK
|
Upah Dasar
|
Incentive
|
Upah/Minggu
|
A
|
3.6
|
40/3.6=11.1
|
0
|
0
|
$80
|
0
|
$80
|
B
|
4.0
|
10
|
0
|
0
|
$80
|
0
|
$80
|
C
|
6.0
|
6.7
|
10-6.7 = 3.3
|
3.6 x 6.0 = 22.11
|
$80
|
50% x 2 x 22.11 = $22.11
|
$80 + $22.11
|
Premi 100%
(Premium Plan)
-
Total
waktu yang dihemat = waktu yang dihemat x output
-
Premi 100%
= total waktu yg dihemat x uupah normal per jam
Cth:
K
|
Output
|
JamKerja (JK)/Unit
|
Wkt Yg Dihemat
|
Tot.Wkt Yg Dihemat
|
Upah Standard
|
Incentive
|
Upah Yg Diterima
|
A
|
11
|
40/11=3.6
|
10-3.6 = 6.4
|
6.4 x 11 = 70.4
|
$80
|
$70.4 x $2 = $140.8
|
$80 + $140.8
|
B
|
8
|
|
|
|
|
|
|
C
|
6
|
|
|
|
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar