Rabu, 20 Maret 2013

HUBUNGAN INDUSTRIAL PANCASILA ( HIP )


HIP adalah hubungan antara para pelaku dalam proses produksi barang & jasa, didasarkan atas nilai yang merupakan manifestasi dari keseluruhan sila – sila Pancasila & UUD 1945 yang tumbuh & berkembang diatas kepribadian bangsa & kebudayaan nasional Indonesia.

CIRI – CIRI KHAS HIP
1.          HIP didasarkan atas kelima sila dalam Pancasila, didalam satu pengertian yg utuh & bulat
2.          HIP adalah hubungan perburuhan yg secara keseluruhan dijiwai oleh kelima sila Pancasila yg berbunyi:
  • Suatu hubungan yg meyakini kerja sebagai pengabdian kepada Tuhan YME dan sesama manusia 
  • Suatu hubungan perburuhan yg tdk menganggap buruh sekedar faktor produksi, tetapi sebagai manusi dengan segala harkat & martabatnya 
  • Suatu hubungan perburuhan yg didalamnya mengandung asas yg mendorong kearah Persauan Indonesia, dengan seluruh orientasi ditujukan pada kepentingan Nasional 
  • Suatu hubungan perburuhan yg meyakini bahwa setiap permasalahan perbedaan yg timbul tidak diselelsaikan dengan paksaan sepihak 
  • Suatu hubungan peruburuhan yg mendorong kearah terciptanya pembangunan ekonomi yg serasi, seimbang & merata secara Nasional
3.       HIP didasarkan atas suasana serta keserasian, keselarasan dan keseimbangan antara pihak – pihak yg tersangkut dalam keseluruhan proses produksi, yaitu buruh, pengusaha, pemerintah & masyarakat umum
4.        HIP berpegang pula pada Tridharma, dimana buruh, pengusaha & pemerintah tercipta saling merasa ikut memiliki, memlihara, mempertahankan & terus menerus mawas drri yg mengandung asas partnership & tanggung jawab bersama

ASAS – ASAS UNTUK MENCAPAI TUJUAN
1.       HIP dalam mencapai tujuan mendasarkan diri pada asas – asas pembangunan nasional, yaitu:

  • Asas manfaat 
  • Asas usaha bersama & kekeluargaan 
  • Asas demokrasi 
  • Asas adil & merata 
  •  Asas keseimbangan
2.       HIP dalam mencapai tujuan juga mendasarkan diri pada 3 asas kerja sama:
  • Buruh & Pengusaha adalah teman seperjuangan dalam produksi yang wajib bekerjasma serta bantu membantu dalam kelancaran usaha dengan meningkatkan kesejahteraan & menaikkan produksi 
  • Buruh & Pengusaha adalah teman seperjuangan dalam keuntungan, yang berarti keuntungan yang diterima Perusahaan dinikmati bersama dengan bagian yang layak & serasi 
  • Buruh & Pengusaha adalah teman seperjuangan yang bertanggungjawab:
1.       Tuhan YME
2.       Bangsa & Negara
3.       Masyarakat sekelilingnya
4.       Buruh serta keluarganya
5.       Perusahaan tempat mereka bekerja

HUBUNGAN INDUSTRIAL

TAHAP – TAHAP DALAM HUBUNGAN INDUSTRIAL

1.          Tahap Konflik
Yang biasanya terjadi ialah bahwa Manajemen berusaha sedapat mungkin untuk mencegah masuknya para pekerja menjadi anggota Serikat Pekerja. Tidak mustahil, para pekerja yang memasuki Serikat Pekerja dimasukkan dalam daftar hitam. Para Manajemen menolak untuk berhubungan dengan para wakil Serikat Pekerja yang datang padanya. Manajemen akan berusaha mengambil langkah agar tidak terjadi pemogokan, bahkan mengirimkan mata - matanya

2.        Tahap Pengakuan Eksistensi
Dalam tahap ini terdapat tiga pola tindakan Manajemen terhadap Serikat Pekerja:
a.  Apabila tidak mendapa tekanan kuat dari Pemerintah atau pihak lain, Manajemen akan menolak memberikan jaminan keberadaan Serikat Pekerja dalam organisasi
b.   Berusaha untuk mendiskreditkan para pimpinan Serikat Pekerja di mata para karyawan
c.  Jika harus melakukan negosiasi, Manajemen membatasi ruang lingkup negosiasi itu pada cakupan yg sesempit mungkin

3.        Tahap Negosiasi
Manajemen tetap memandang Serikat Pekerja sebagai faktor penghalang dalam hubungan kerja antara Manajemen dengan para pekerja. Hanya saja Manajemen menyadari bahwa kehadiran Serikat Pekerja dalam organisasi sudah merupakan kenyataan hidup industrial & tidak lagi berusaha mengahalangi kehadirannya. Jika terjadi pertikaian dengan pekerja, negosiasi akan cenderung keras, tidak mustahhil Manajemen akan mencari TeKer sementara. Atau, menyerahkan kegiatan produksi / jasa kepada organisasi lain. Atau, jika kondisi tsb telah diduga, Manajemen akan menimbun barang – barang produksi  untuk dijual. Sikap Serikat Pekerja, berusaha memupuk rasa antagonisme dikalangan para pekerja & masyarakat luar terhadap Perusahaan, bahkan menggunakan cara legal

4.         Tahap Akomodatif
Tidak berarti bahwa Manajemen menyukai kehadiran Serikat Pekerja. Manajemen belum tentu bersedia untuk memberikan kesempatan kepada pimpinan Serikat Pekerja untuk memperkuat kedudukannya dikalangan para pekerja. Manajemen menggunakan Serikat Pekerja sebagai saluran hubungan antara Manajemen dan para Karyawan & tidak lagi memandang Serikat Pekerja sebagai penghalang. Negosiasi dilakukan atas dasar sikap saling menghormati, saling dewasa & tidak melakukan usaha – usaha yang mengancam eksistensi pihak lain. Konflik diselesaikan secara proporsional, rasional, obyektif & tuntas dengan ,e,perhitungkan kepentingan kedua belah pihak
5.        Tahap Kerjasama
Kerjasama didasarkan pada dua asumsi
1.          Kedua belah pihak sama – sama memperoleh keuntungan bila organisasi meraih keberhasilan
2.    Para karyawan berada pada posisi yg memungkinkan mereka mengamati & mengetahui serta mendeteksi  berbagai kelemahan dalam proses produksi itu serta cara – cara untuk mengatasinya
Hubungan tersebut didasarkan atas berbagai prinsip:
1.          Saling menghargai
2.          Saling menghormati
3.          Saling mendukung
4.          Berusaha menempatkan diri pada posisi pihak lain
5.          Melakukan tindakan yg saling  menguntungkan

MAINTENANCE & PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA


PEMELIHARAAN
Pemeliharaan (maintenance) adalah usaha mempertahankan atau meningkatkan kondisi fisik, mental dan sikap karyawan, agar mereka tetap loyal dan bekerja produktif untuk menunjang tercapainya tujuan Perusahaan

Menurut Edwin B. Flippo: the maintenance function  of personnel is concerned primarily with preserving the physical, mental and emotional condition of employees

Tujuannya:
1.          Untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan
2.          Meningkatkan disiplin & menurunkan absensi karyawan
3.          Meningkatkan loyalitas & menurunkan turnover karyawan
4.          Memberikan ketenangan, keamanan dan kesehatan karyawan
5.          Meningkatkan kesejahteraan karyawan & keluarganya
6.          Memperbaiki kondisi fisik, mental & sikap karyawan
7.          Mengurangi konflik serta menciptakan suasana yg harmonis
8.          Mengefektifkan pengaduan karyawan

ASAS – ASAS PEMELIHARAAN
Asas – asas pemeliharaan meliputi:
1.      Asas manfaat & efisiensi: pemeliharaan yg dilakukan harus efisien & memberikan manfaat yg optimal bagi Perusahaan & Karyawan
2.        Asas kebutuhan & kepuasan:  asas ini sehingga karyawaan secara efektif dan efisien menunjang tercapai tujuan Perusahaan
3.  Asas keadilan & kelayakan: keadilan & kelayakan akan menciptakan ketenangan & konsentrasi karyawan terhadap tugas – tugasnya
4.     Asas Peraturan legal: hal ini untuk menghindari konflik & intervensi serikat buruh & Pemerintah
5. Asas kemampuan Perusahaan: jangan sampai terjadi pelaksanaan pemeliharaan karyawan yg mengakibatkan hancurnya Perusahaan

METODE – METODE PEMELIHARAAN
Pemilihan metode yg tepat sangat penting, supaya pelaksanaannya efektif dalam  mendukung tercapainya tujuan organisasi Perusahaan. Meliputi:
1. Komunikasi: suatu alat pengalihan informasi dari komunikator  kepada komunikan sehingga terjadi interaksi. Berfungsi untuk instructive, informative, influencing dan evaluative
2.   Insentif: adalah daya perangsang yg diberikan kepada karyawan tertentu berdasarkan prestasi kerjanya agar karyawan terdorong meningkatkan produktivitas kerjanya
3. Kesejahteraan Karyawan: adalah balas jasa pelengkap (material & non material) yg diberikan berdasarkan kebijaksanaan untuk mempertahankan & memperbaiki kondisi fisik & mental karyawan agar produktivitas kerja meningkat
4.    Keselamatan & Kesehatan Kerja: harus ditanankan pada diri masing – masing individu karyawan, dengan penyuluhan & pembinaan yg baik agar mereka menyadari pentingnya hal tsb bagi dirinya maupun untuk Perusahaan
5.    Hubungan Industrial Pancasila: adalah hubungan antara para pelaku dalam proses produksi barang & jasa didasarkan atas nilai yg merupakanmanifestasi dari keseluruhan sila – sila Pancasila & UUD 1945

Sekilas Tentang Insentif
Manajer yg efektif dapat menciptakan pemeliharaan karyawan yg baik dengan cara menerapkan metode insentif yg paling tepat
Jenis – jenis insentif:
1.      Insentif positif: dengan memberikan hadiah material atau non material kepada karyawan prestasi kerjanya diatas prestasi standard
2.   Insentif negatif : dengan memberikan ancaman – ancaman hukuman kepada karyawan yg prestasi kerja dibawah prestasi standard

Bentuk – bentuk insentif:
1.   Non material insentif: berbentuk pengukuhan / penghargaan berdasarkan prestasi kerjanya seperti piagam atau medali
2.  Sosial insentif: berupa fasilitas & kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya, seperti mengikuti pelatihan
3.   Material insentif: berbentuk uang dan barang yg bernilai ekonomis

PEMBERHENTIAN
Adalah fungsi operatif terakhir MSDM, pemutusan hubungan kerja seorang karyawan dengan suatu Organisasi
Alasan – alasan pemberhentian karyawan:
1.          Undang – undang
2.          Keinginan Perusahaan
3.          Keinginan karyawan
4.          Pensiun
5.          Kontrak kerja berakhir
6.          Kesehatan karyawan
7.          Meninggal dunia
8.          Perusahaan dilikuidasi