Kamis, 12 Januari 2012

KEPEMIMPINAN


Manajemen sering dikacaukan dengan Kepemimpinan
·         Kepemimpinan à efektivitas
·         Manajemen à efisiensi

Teori-teori
1.       Nanus (1985):
·         Manajemen: to manage à to bring about, to accomplish, to have charge of or responsibility for,  to conduct
·         Kepempinan: influencing, guiding in direction, course, action, opinion
2.       Hersey & Blanchard (1982): in essence leadership id a broader concept than management
3.       Davis (1967): leadership is part of management, but not all of it. A manager is required to plan & organize, for example, but all we ask of the leader is that he gets others to follow
4.       Drucker (1966): manager is the man who puts to work what he has between his ears rather than the brawn of his muscles or the skill of his hand

STUDY AWAL  TENTANG KEPEMIMPINAN
1.      Iowa leadership studies
3 Jenis kepemimpinan kepada 3 kelompok anak laki-laki berusia 10thn yg tergabung dalam hobby clubs
a.       Authoritarian :
·      Sangat mengatur
·       Tidak menginginkan pertisipasi
b.       Democratic :
·      Merangsang disukai kelompok & keputusan bersama
·      Berusaha untuk obyektif dalam memuji / mengkritik
c.        Laissez Faire :
·      Memberi kebebasan penuh pd kelompok
·       Tidak mengupayakan kepemimpinan

2.       Iowa leadership studies
Studi ini menganalisa kepemimpinan dalam berbagai jenis kelompok & situasi. Alat pengumpulan data yg digunakan adalah “Leader Behavior Description Questionare (LBDQ)”, dan data diolah dengan menggunakan analisa faktor
Hasilnya 2 dimensi kepemimpinan:
a.       Initiating structure
b.      Consideration
Selalu menemukan 2 dimensi utama dari perilaku pemimpin:
a.       Peneganggan: menggambarkan derajat & corak hubungan seorang Pemimpin dengan bawahannya yg ditandai dgn sikap percaya, penghargaan gagasan & peneganggan perasaan
b.      Memprakarsai Struktur: menggambarkan sejauh mana seorang Pemimpin memberi batasan & struktur kepada perannya & peran bawahannya utk mencapai tujuan kelompoknya

3.       Early Michigan Studies on Leadership Styles
Studi ini dilakukan oleh “Office of Naval Research”
Eksperimen yg dilakukan terhadap 12 pasang seksi, yg masing-masing terdiri dari : high producing section & Low producing section
Variabel yg dikontrol & dibuat sama:
·         Jenis pekerjaan
·         Kondisi lingkungan kerja
·         Metode kerja
Tujuan studi ini:
·         Melihat hubungan antara sikap Supervisor dgn produktivitas kelompok
·         Melihat hubungan antara kepuasan kerja & produktivitas

4.       Garida Manajerial (Blake & Mouton – 1964)
Garida Manajerial mereka terdiri dari 9x9 = 81 sel. Setiap sel mencerminkan perilaku Pemimpin berdasarkan kedua dimensi tsb.
Garida Manajerial telah sangat banyak digunakan dalam program – program Pengembangan Manajemen. Popularitas dari teori ini terletak antara lain pada kemudahan untuk menangkap gagasan dasar & ancangan positif untuk mengelola sebagaimana terungkap melalui gaya 9,9

5.       Teori Contingency (Fiedler – 1967)
Menurut model ini tinggi rendahnya prestasi kerja satu kelompok dipengaruhi oleh sistem motivasi dari Pemimpin & sejauh mana Pemimpin dapat mengendalikan & mempengaruhi suatu situasi tertentu.
Untuk itu Pemimpin harus mengisi suatu skala sikap dalam bentuk skala Semantic Differential yg terdiri dari 16 butir skala Bipolar
Skor yg diperoleh menggambarkan jarak psikologis yg dirasakan oleh Pemimpin antara dia sendiri dengan rekan kerja yg paling tdk disenangi (Least Preferred Coworker = LPC)
Skor LPC yg tinggi: Pemimpin melihat rekan kerja yg tdk disenangi dalam suasana yg menyenangkan àberorientasi ke hubungan (relationship oriented)
Skor LPC rendah: kesiapan Pemimpin unuk menolak dgn mana ia tdk dapat bekerja sama (Task Oriented)

6.       Teori 3 Dimensi (Reddin – 1970)
Mengembangkan teori 3 dimensi : Orientasi tugas (OT), Orientasi Hubungan (OH), Dimensi Efektifitas
Dengan menggunakan OH sebagai sumbu tegak & OT sebagai sumbu mendatar, didapatkan 4 gaya dasar dari perilaku Manajerial:
1.       Separated: perilaku OT & OH digunakan sedikit sekali
2.       Related: perilaku OH yg terutama digunakan
3.       Integrated: perilaku OH & OT banyak digunakan
4.       Dedicated: perilaku OT yg terutama digunakan
Supaya berhasil, maka Reddin menyarankan agar para Manajer dilatih dalam tiga keterampilan yaitu:
1.       Situational Sensitivity Skill (kemampuan menanggap situasi)
2.       Style Flexibility Skill (keterampilan melenturkan gaya)
3.       Situational Management Skill (keterampilan memanajemeni situasi)

7.       Teori Kepemimpinan Situasional (Hersey & Blanchard – 1982)
Berpendapat bahwa bawahan merupakan faktor yg sangat penting dalam situasi Kepemimpinan.
Tingkat kedewasaan (maturnity level) dari para bawahan menentukan gaya efektif dari Pemimpin dan bahwa tingkat kedewasaan dari para bawahan tidaklah tetap
Salah satu tanggungjawab Manajer adalah membantu bawahan untuk meningkatkan tinggkat kedewasaannya
Manajer harus menyesuaikan dirinya terhadap situasi tidak hanya secara pasif tapi juga aktif
Kedewasaan dalam teori ini diartikan sebagai:
“..the ability & wilingness of people to take responsibility for directing their own behavior..”

8.       Kepemimpinan & Pengambilan Keputusan (Vroom & Yetton– 1973)
Merupakan salah satu teori yg termasuk teori Contingency, disebut pula sebagai Model Normatif
Gaya kepemimpinan yg tepat ditentukan olek corak persoalan yg dihadapi oleh maca m keputusan yg harus diambil
Dikatakan Normatif karena mengarah ke pemberian suatu rekomendasi tentang gaya kepemimpinan yg sebaiknya digunakan dalam situasi tertentu
Model ini dapat digunakan untuk:
1.  Membantu mengenali berbagai jenis situasi pemecahaan persoalan secara berkelompok ( group problem solving situation)
2.   Menyarakan gaya – gaya kepemimpinan mana yg dianggap layak untuk setiap situasi. Ada 3 perangkat parameter yg penting:
1.    Klasifikasi gaya kepemimpinan
2.       Kriteria efektifitas keputusan
3.       Kriteria penemukenalan jenis situasi pemecahan persoalan

 
CIRI-CIRI SEORANG PEMIMPIN YG BERHASIL

1.       Marat (1982) : penelitian pd AD AS
a.       Performing professional & technical speciality
b.      Knowing subordinates & showing consideration for them
c.       Keeping channels of communication open
d.      Accepting personal responsibility & setting an example
e.      Imitating & directing action
f.        Training men as a team
g.       Making decisions

2.       De Bono (1986): hasil wawancara dengan 50 pria & wanita yg sangat berhasil pd bidangnya
a.          A little madness à tahu dengan pasti & jelas apa yg diinginkan dengan dorongan yg kuat
b.         Very tanleted à orang yg mempunyai bakat yg sangat menonjol dibidang tertentu
c.          Rapid growth field à orang yg bekerja pd bidang yg berkembanng sangat cepat
d.         Luck à orang yg kebetulan berada ditempat pd saat yg tepat untuk melakukan usahanya

3.       Hasil kajian majalah SWA dengan Asia Market Intelligence Indonesia (2000), ciri –ciri CEO yg berhasil:
a.       Memiliki visi
b.       Memiliki perhatian yg besar terhadap sumber daya manusia
c.        Memiliki pengenalan situasi yg luas (cognisance)

4.       Ketiga ciri kepribadian pemimpin yg paling sering disebut:
a.       Jujur
b.       Berpendidikan
c.        Memiliki rasa sosial (social sense) yg tinggi

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa:
1.      Ada ciri-ciri pribadi yg secara umum diperlukan oleh setiap jabatan manajemen dengan derajat kualitas yg berbeda-beda sesuai dgn tingkatan manajemennya
2.      Ada sekelompokciri pribadi yg menentukan keberhasilan seorang manajer puncak
3.     Setiap bidang manajemen fungsional memerlukan seperangkat ciri pribadi yg khas yg sesuai untuk dapat berhasil dapat kepempimpinannya

 
CORAK INTERAKSI PEMIMPIN DGN BAWAHANNYA
I.        Kepempinan Transaksional, menurut Bass & Avolio (1994)
a.       Contingent reward :  jika karyawan berprestasi tinggi, maka akan mendapat imbalan
b.  Management by exception active : Manajer secara aktif & ketat memantau pelaksanaan tugas bawahannya sehingga tdk gagal atau dilakukan perbaikan secepatnya
c.  Laissez faire : Manajer membiarkan bawahan melakukan tugasnya tanpa adanya pengawasan & bawahan bertanggung  jawab sepenuhnya

 

II.        Kepempinan Transformasional:
a. Attributed charisma : pemimpin mendahulukan kepentingan Perusahaan & orang lain dari kepentingannya sendiri
b.      Inspirational leadership / motivation : pemimpin mampu menimbulkan inspirasi pd bawahannya dengan menetukan standar tinggi & memberikan keyakinan utk mencapainya
c.     Intellectual simulation : pimpinan mendorong mereka untuk memikirkan kembali cara kerja mereka & merasa mendapatkan cara-cara baru dalam mempersepsi tugas mereka
d.  Individualized consideration : pemimpin memperlakukan bawahannya sebagai seorang pribadi dgn kecakapan, kebutuhan & keinginan masing-masing, memberikan nasihat & pelatihan
e.    Idealized Influence : pemimpin memperlihatkan kepercayaannya pada cita-citanya, keyakinannya & nilai hidupnya, mempengaruhi bawahannya melalui pembicaraan  


PERKEMBANGAN TEORI KEPEMIMPINAN
Perkembangan  teori kepempinan dimulai dengan pendekatan terhadap ciri & sifat yg dimiliki oleh orang yg dinilai berhasil sebagai pemimpin
I.        The great man theory
Orang yg menjadi pemimpin yg baik karena mereka memang dilahirkan demikian
II.      Trait theory
        Keith Davismenyimpulkan 4 ciri utama:
1.       Intelegensia
2.        Kematangan sosial
3.        Inner motivation
4.        Human relation attitude
III.    Group & Exchange Theory of Leadership
        Teori yg memperhitungkan untung-rugi:
1.  Agar tujuan kelompok dapat dicapai, harus ada “exchage” yg positif antara pemimpin dengan pengikutnya
2.  Kepemimpinan adalah suatu proses “exchange” antar pemimpin & pengikutnya (mencakup konsep sosiologis)
3.      Pemimpin menyediakan lebih banyak keuntungandaripada beban bagi pengikutnya
IV.    Situational Theory of Leadership
  Fadler berbica mengenai efektivitas kepemimpinan dihubungkan dengan situasi dimana proses kepemimpinan tsb berlangsung:
1.       Favorable : adanya struktur tugas yg jelas & wewenang formal yg dimiliki pemimpin
2.        Unfavorable : sebaliknya, hubungan atara pemimpin & pengikutnya tdk baik
V.      Path – Goal Leadership Theory
     Dampak dari tingkah laku pemimpin pd motivasi, kinerja serta kepuasan kerja pd bawahannya, dengan ciri-ciri (Robert House) :
ü   Directive leadership (Authoritarian) :
1.    Pemimpin memberikan arahan khusus
2.    Bawahan mengetahui dgn tepat apa yg diharapkan dari mereka
3.    Sama sekali tdk ada peran serta dari bawahan
ü  Supportive leadership :
             Pemimpin bersikap ramah & menunjukkan perhatian yg sungguh –sungguh pd bawahannya
ü  Participative leadership :
1.        Pemimpin meminta saran dari bawahan & menerapkan saran tsb
2.        Pemimpin tetap merupakan si pembuat keputusan
ü  Achievement oriented leadership  :
    Pemimpin menetapkan goal yg penuh tantangan bagi bawahannya  dan menunjukkan rasa percaya bahwa mereka dapat mencapai tujuan dengan kerja yg baik 
 VI.   Social Learning
         Adanya interaksi timbal balik yang kontinyu antara: atasan - bawahan - lingkungan kerja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar